Wauw, semester 2 ini semester yang luar biasa padet dengan tugas-tugas besar yang tak kunjung berhenti .. Ada geologi lingkungan yang tiap minggu mengahruskan untuk asistensi, itulah yang bikin capek pikiran.. untungnya ada mata teknik komunikasi, ketika pertama kali bentuk kelompok tugas besar ini, kita udah sepakat bahwa kelompok ini adalah kelompok untuk menjernihkan pikiran haha karena cuma mata kuliah ini aja yang berasa fun banget .. Bikin film sampai ke jepara itu bener-bener ga terlupakan.. Terima kasih untuk BU Nurini, Pak Mardwi dan Pak Holi atas tugasnya yang sangat mengesankan .. Jangan sampai mata kuliah ini hilang..
Love love loveTeknik Komunikasi ..
Love love loveTeknik Komunikasi ..
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara diutarakan, kombinasi dan hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu). Pengertian ini sesuai dengan pendapat Hamzah (1988) yang menyatakan bahwa : Perkembangan musik melayu dapat diklasifikasikan kepada sembilan bentuk, berdasarkan bentuknya yaitu :
a. musik tradisional melayu,
b. musik pengaruh India, Persia, dan Thailand atau Siam seperti : nobat, menhora, makyong, dan rodat,
c. musik pengaruh Arab seperti : gambus, kasidah, ghazal, zapin, dan hadrah,
d. nyanyian anak-anak,
e. musik vokal (lagu) yang berirama lembut seperti tudung periuk, damak, dondang sayang, dan ronggeng atau joget,
f. keroncong dan stambul yang tumbuh dan berkembang awalnya di Indonesia,
g. lagu-lagu langgam,
h. lagu-lagu patriotik tentang tanah air, kegagahan, dan keberanian,
i. lagu-lagu ultramodern yang kuat dipengaruhi budaya barat.
Berdasarkan pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa musik dapat juga disebut sebagai media seni, dimana pada umumnya orang mengungkapkan kreativitas dan ekspresi seninya melalui bunyi-bunyian atau suara. Oleh karena itulah pengertian musik sangat Universal, tergantung bagaimana orang memainkannya serta menikmatinya.
Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik, termasuk sejarah peradaban Melayu. Dalam masyarakat Melayu, seni musik ini terbagi menjadi musik vokal, instrument dan gabungan keduanya. Dalam musik gabungan, suara alat musik berfungsi sebagai pengiring suara vokal atau tarian. Alat-alat musik yang berkembang di kalangan masyarakat Melayu di antaranya: canang, tetawak, nobat, nafiri, lengkara, kompang, gambus, marwas, gendang, gamelan, rebana, serunai, rebab, beduk, gong, seruling, kecapi, biola dan akordeon. Alat-alat musik di atas menghasilkan irama dan melodi tersendiri yang berbeda dengan alat musik lainnya.
1.2 Rumusan Masalah
· Apa itu musik?
· Apa saja alat musik tradisional Indonesia dan dari mana asalnya ?
1.3 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memperkenalkan apa itu sebenernya musik dan bagaimana perkembangan musik tradisional di Indonesia. Disamping itu juga memberikan pengetahuan apa saja alat musik tradisional bangsa Indonesia dan dari mana asalnya. Sedangkan untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, sasaran yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi muda bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai generasi muda dari bangsa Indonesia yang sangat kaya akan budaya, kali ini akan dibahas mengenai salah satu kekayaan budaya Indonesia yaitu Alat Musik Tradisional Indonesia. Alat Musik Tradisional Indonesia atau yang biasa juga disebut dengan alat musik daerah Indonesia sangat banyak sekali karena biasanya masing-masing provinsi mempunyai alat musik tradisional masing-masing. Dibawah ini jenis-jenis Alat Musik Tradisional Indonesia yang tersebar di berbagai provinsi.
 |
Gambar 2.1
Angklung berasal dari Jawa Barat
Angklung adalah alat musik yang secara tradisional berkembang di masyarakat Jawa Barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi.
 |
Gambar 2.2
Gamelan berasal dari Jawa
Gamelan berasal dari bahasa Jawa yang artinya memukul atau menabuh. Beberapa provinsi yang sampai saat ini masih memakai gamelan saat acara-acara adat yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah maupun di Bali. Gamelan saat ini juga makin terkenal saat dipakai untuk acara komedi yang sangat populer di televisi yaitu Opera Van Java (OVJ).
 |
Gambar 2.3 Rebana
Alat musik Rebana asal usulnya berasal dari Jazirah Arab seperti halnya Rebab. Alat musik Rebana sendiri biasanya digunakan dalam kesenian yang bernafaskan agama Islam seperti hadrah ataupun saat membaca shalawat burdah.
 |
Gambar 2.4
Sasando berasal dari NTT
Sasando merupakan alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur. Sasando sendiri berasal dari kata Sari (petik) dan Sando (getar) yang kalau digabungkan memiliki makna bergetar saat dipetik. Sasando dimainkan dengan dua tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas, sementara tangan kanan bertugas memainkan accord.
 |
Gambar 2.5
Saluang berasal dari Sumatra Barat
Alat musik Saluang merupakan alat musik tradisional masyarakat Minangkabau Sumatera Barat. Alat musik tersebut merupakan alat musik tiup yang serupa dengan alat musik seruling, namun pembuatannya lebih sederhana yaitu dengan melubangi bambu tipis atau yang biasa disebut oleh masyarakat Minang dengan talang sebanyak 4 lubang.
 |
Gambar 2.6
Bedug berasal dari Jawa Tengah
Bedug merupakan alat musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat komunikasi pada zaman dahulu, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun komunikasi antar masyarakat. Saat ini Bedug biasanya digunakan untuk memberi tahu masyarakat saat memasuki waktu shalat fardhu. Bedug biasanya juga digunakan saat masyarakat mengadakan takbir keliling untuk menyambut hari raya Idul Fitri atau hari raya Idul Adha.
 |
Gambar 2.7
Kacapi berasal dari Sunda
Gambar di atas adalah alat musik tradisional dari Sunda, dinamakan Kacapi. Alat musik kacapi sangat populer di kalangan masyarakat Sunda dan dipakai saat acara-acara yang berhubungan dengan kebudayaan. Dari gambar-gambar di atas beserta penjelasan setiap alat musiknya merupakan alat musik tradisional Indonesia. Pada zaman Globalisasi seperti sekarang ini, alat-alat tersebut sudah hampir tidak dikenali dan diketahui keberadaannya. Generasi muda zaman sekarang hampir semuanya tidak mengetahui bahwa Indonesia memiliki begitu beragamnya alat musik tradisional yang tidak akan ditemukan di bagian negara lain. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia seharusnya dapat melestarikan dan menjaga warisan leluhur kita, kelak agar warisan budaya ini tidak luntur oleh zaman dan dapat dilestarikan kepada anak cucu kita kelak.
BAB III
PENUTUP
Musik adalah suatu media seni yang dapat menyalurkan kreativitas, apresiasi kita terhadap seni, musik tidak lepas dengan adanya alat musik. Kita tahu bahwa Indonesia memiliki kebudayaan yang luar biasa kaya. Salah satu kebudayaannya adalah alat musik tradisional. Terdapat beberapa alat musik tradisional yang sudah hampir susah untuk ditemukan, misalnya Gamelan, Angklung, Rebana, Sasando, Saluang, Bedug, dan Kacapi. Kita sebagai generasi penerus bangsa seharusnya mengetahui apa saja alat musik tradisional Indonesia, dengan adanya pengetahuan tersebut akan memberi banyak manfaat terhadap generasi selanjutnya sehingga kebudayaan-kebudayaan Indonesia yang ada tidak akan pernah luntur dan punah.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. “ Alat Musik Tradisional Indonesia .” dalam http://www.azamku.com. Diunduh Jumat, 25 Mei 2012.
Diunduh Jumat, 25 Mei 2012.
Universitas Diponegoro
